tag:blogger.com,1999:blog-33960451052767624262024-03-13T23:34:45.701-07:00fisika sainsUnknownnoreply@blogger.comBlogger4125truetag:blogger.com,1999:blog-3396045105276762426.post-10449094758766888072010-05-07T11:26:00.000-07:002010-05-07T11:28:44.236-07:00ProfesorPROFESOR<br />Profesor berasal dari bahasa latin profiteri yg pada mulanya merupakan sebuah sebutan atau gelar yg bermuatan penghargaan dan penghormatan yg diberikan kpd seseorang karena suatu prestasi atau jasa luar biasa di tengah masyarakat yg tidak harus selalu bersifat normatif akademik. Pada zaman kekaisaran romawi gelar profesor ini jg diberikan kpd guru ahli gramatikal bahasa dan retorika yg dianggap mumpuni. Mereka jg disebut kaum sophis (cerdik dan pandai).<br />Gelar profesor kemudian diberikan kpd guru (dosen) di suatu perguruan tinggi sbg tanda pengakuan keahlian keilmuan perguruan tinggi di bidangnya. Gelar profesor jg diberikan kpd pegawai karena tingkat jenjang jabatan atau prestasi jabatan keguruannya yg luar biasa. Konon di Prancis profesor bermakna guru. Sejak guru sekolah dasar, sampai mahaguru di perguruan tinggi.<br />Di Indonesia sendiri, jabatan profesor digunakan utk kalangan akademisi dosen dng mengacu kpd Kepmen koordinator bidang pengawasan pembangunan dan aparatur negara no.38/kep./Mk.Waspan/8/1999 tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya. Selain itu melalui keputusan Menpen nomor Kep/128/M.PAN/9/2004 tentang jabatan fungsional peneliti dan angka kreditnya dikenal jg profesor riset.bagi dosen, profeosr pendidik, bagi peneliti, profesor peneliti, qta tunggu profesor pengabdian kpd masyarakat.<br />Di Indonesia tidak dikenal jabatan profesor lain kecuali guru besar. Sebutan atau gelar profesor mengacu pada PP 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi dan UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Pada peraturan pemerintah tsb dijlaskan bhwa profesor bukan gelar akademik, melainkan jabatan fungsional seorang dosen yg telah memiliki kualifiaksi trtentu, misalnya harus memiliki kualifikasi akademik doktor, (pasal 48), atau sekurang-kurangnya jabatan akademik lektor dan mampu membimbing calon doktor. (pasal 104 ayat 2). Seorang profesor diangkat oleh menteri pendidikan nasional atas usulan pimpinan perguruan tinggi dan mendapat pengesahan dari senat perguruan tinggi tersebut (pasal 104, ayat 4). <br />Jabatan fungsional akademik bagi dosen seperti disebut pada UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, adalah asisten ahli, lektor, lektor kepala dan Profesor. Guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yg masih mengajar di lingkungan satuan perguruan tinggi. <br />Jd jelas dpt dibedakan anatar gelar (kualifikasi) akademik dengan jabatan (fungsional) akademik. Seseorang yg telah menempuh pendidikan strata 3, maka ia berhak memperoleh gelar doktor. Jika dia yg karena kualifikasinya telah memenuhi persyaratan misalnya mampu mengumpulkan nilai kredit 850 dlm melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dia dapat diangkat menduduki jabatan fungsioanal profesor, artinya untuk meraih gelar profesor dia tidak perlu lg menempuh jenjang pendidikan lanjut seperti meraih doktor, seperti yg terjadi di Eropa.<br /><br />Created by : andra, calon profesor fisika masa depan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3396045105276762426.post-83828828588061776462009-09-14T02:09:00.000-07:002009-09-14T02:11:47.652-07:00fisika oh fisika1.PENGANTAR<br />Ilmu fisika (physics), di samping ilmu kimia (chemistry) dan matematika<br />(mathematics), adalah salah satu ilmu tertua dalam sejarah peradaban<br />manusia setelah ilmu astronomi (perbintangan). Ilmu fisika mempelajari<br />tentang struktur dan perilaku dari fenomena/gejala yang ada di jagad raya<br />(universe) dalam lingkungan ruang dan waktu, yang terdiri dari unsur-unsur<br />elementer/partikel; mencari hubungan-hubungan sesama fenomena/gejala<br />alam; serta memanfaatkannya untuk menunjang aktivitas manusia. Dalam<br />mengungkap rahasia alam ini perlu dilakukan melalui serangkaian proses<br />seperti pengamatan (observation), pengukuran (measurement), dan<br />pengembangan teori-teori (theoretical development) secara ilmiah<br />(sistematis, logis, dan berkelanjutan).<br />Seiring dengan perkembangan peradaban manusia yang dimulai dari zaman<br />batu (Age Stone) hingga era teknologi informasi kini, peranan materi sangat<br />dominan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh kecil<br />dapat dilihat dari penggunaan berbagai jenis batuan, logam, kayu, dan lain<br />sebagainya pada zaman prasejarah hingga penggunaan berbagai jenis<br />rekayasa materi berskala nanometer dalam bidang teknologi informasi.<br />Berbagai produk teknologi berbasis material magnetik dan elektronik yang<br />biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti komputer, internet,<br />laser, GPS (Global Positioning System), jaringan serat optik pita lebar,<br />tomografi komputer dan lain sebagainya adalah merupakan produk<br />teknologi nyata dari kegiatan riset dasar fisika dalam kurun waktu 40-50<br />tahun terakhir. Laju lompatan yang spektakuler di bidang teknologi<br />informasi dan komunikasi modern saat ini tidak terlepas dari gencarnya<br />riset di bidang Fisika Material (Mikroelektronika) seperti penemuan metodemetode<br />baru dan pembuatan material semikonduktor dengan kemurnian<br />tinggi, berbagai jenis transistor dengan kinerja tinggi, integrasi komponen<br />menjadi chip tunggal, laser semikonduktor, media penyimpan data dengan<br />densitas tinggi, dan lain sebagainya. Dengan kata lain bahwa teknologi<br />menjadi tenaga penggerak (driving force) dalam perubahan perilaku<br />manusia dari masyarakat industri menjadi masyarakat berbasis<br />pengetahuan dan informasi (knowledge and information based society).<br />Tidak dipungkiri bahwa riset dasar fisika khususnya fisika material telah<br />banyak memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan teknologi suatu<br />negara yang pada gilirannya akan bermuara pada kemajuan di bidang<br />ekonomi sekaligus menjadi bangsa yang disegani di kancah internasional.<br />Dalam tulisan kali ini akan dipaparkan lebih jauh tentang urgensi dan<br />kontribusi riset dasar fisika dalam revolusi teknologi informasi dan komunikasi yang salah<br />satu contoh terkini adalah penemuan efek giant<br />magneto resistance (GMR) dalam proses pembacaan data dalam hard disk<br />(head read device). Pada bagian akhir pidato ini akan dipaparkan tentang<br />perhatian sejumlah negara maju terhadap riset dasar fisika, dan berbagai<br />kendala pada kegiatan riset dasar fisika yang dialami oleh negara<br />berkembang, seperti Indonesia.<br />2. PERANAN ILMU FISIKA<br />Sejak permulaan tahun 1960-an kebutuhan akan komponen elektronik<br />berkinerja tinggi yang berbasis material semikonduktor naik secara drastis.<br />Hal ini sesuai dengan prediksi Gordon Moore, seorang pencetus Silicon<br />Valley (Lembah Silikon), yang dikenal dengan hukum empiris Moore.<br />Hukum ini menyatakan bahwa kinerja sebuah IC dan komponen elektronik<br />lainnya mengalami peningkatan dua kali lipat setiap 18-24 bulan pada<br />harga chip yang sama. Setidaknya hingga 2002, lebih 40 tahun, prediksi<br />Moore sesuai dengan kenyataan, dan setelah ekstrapolasi hukum ini tidak<br />berlaku lagi. Kondisi ini tentunya menjadi pemicu bagi ilmuwan fisika untuk<br />mempelajari, mencari, dan membuat material elektronik bernilai ekonomis<br />tinggi. Material elektronik yang dimaksud harus memiliki syarat, misalnya<br />kemurnian yang tinggi dalam orde part per billion (ppb); jumlah cacat<br />struktur yang sangat rendah, dan memiliki struktur kristal yang sesuai<br />antara lapis tunggal pada komposit lapis banyak (multilayer) untuk<br />mengurangi strain. Penemuan efek transistor pada tahun 1947 oleh J.<br />Barden, W.H. Brattain, dan W.B. Shockley, ketiganya pemenang Hadiah<br />Nobel bidang Fisika tahun 1956, dianggap sebagai permulaan era<br />semikonduktor.<br />Dalam kurun beberapa tahun, transistor berbasis semikonduktor sudah<br />dapat dibuat untuk menggantikan komponen transistor berbasis tabung<br />vakum. Lompatan perkembangan teknologi semikonduktor selanjutnya<br />dibuat oleh G. Teal pada 1954 yang telah memperkenalkan silikon dan<br />silikon oksida sebagai material transistor, dan dalam fabrikasinya telah<br />dibuat semakin kecil dan memerlukan hanya sedikit daya (hal sama dibuat<br />pada semikonduktor berbasis germanium pada 1958). Dengan penemuan<br />rangkaian terpadu (integrated circuit, IC) telah memungkinkan penyatuan<br />elemen aktif (transistor, dll) dan elemen pasif (resistor, kapasitor, dll.)<br />dalam jumlah besar dalam satu chip sekaligus.<br />Gabungan beberapa komponen elektronika dengan IC merupakan cikal<br />bakal dari pembuatan prosessor pada chip tunggal (microprocessor). Piranti<br />baru ini memiliki sejumlah aplikasi yang menjanjikan khususnya dalam<br />pembuatan komputer pribadi (personal computer). Sejak penemuan<br />mikroprosessor pada 1970-an ini berarti revolusi industri di bidang<br />teknologi informasi sudah dimulai, yaitu penggabungan dua teknologi<br />utama yaitu komputer dan telekomunikasi. Peningkatkan kecepatan<br />transmisi dan pemrosesan informasi, tentunya, memerlukan sejumlah<br />komponen mikroelektronik berkinerja tinggi, hemat tempat dan hemat<br />daya. Berkat perkembangan yang pesat di bidang instrumentasi dan<br />litografi, berbagai variasi komponen mikroelektronik tersebut telah dibuat<br />semakin kecil dengan konsumsi daya yang rendah.<br />Dengan meningkatnya kemampuan dalam pembuatan dan pemrosesan<br />informasi maka dibutuhkan juga media penyimpan informasi (information<br />storage media ). Random Access Memory (RAM) dalam sebuah komputer<br />adalah contoh media penyimpan informasi yang menggunakan transistor di<br />mana posisi ”ON” dan ”OFF” dari transistor dinyatakan dengan bilangan<br />biner ”1” dan ”0”. Untuk penyimpanan informasi dalam jumlah besar<br />banyak digunakan cakram berputar (rotating disk) atau CD optik (compact<br />disk optic) untuk read- only- memories (ROM). Dewasa ini, prosessor dengan<br />jutaan transistor telah dibuat secara komersial dengan RAM mendekati<br />miliar bites per chip berbasis MOS-FET (Metal- Oxide- Semiconductor Field<br />Effect Transistor).<br />Penemuan yang tidak kalah pentingnya adalah terjadi pada semikonduktor<br />heterostruktur yang terdiri dari dua atau lebih lapisan tipis dengan sela pita<br />energi (energy band gap) yang berbeda. Semikonduktor heterostruktur ini<br />dibuat dari gabungan kompon GaAs (unsur golongan III-IV dan baris ke-3<br />dan-4 dalam Tabel Periodik) atau paduan semikonduktor silikon dan<br />germanium (Si-Ge) bergantung pada aplikasi yang diinginkan (misalnya,<br />komponen utama pada transistor frekuensi tinggi dan piranti<br />optoelektronik). Nilai sela pita energi dapat dibuat dengan mengganti<br />elemen semikonduktor (contohnya Ga dengan In atau Al, As dengan P, Sb<br />atau N) atau dengan memvariasikan komposisi paduan semikonduktor<br />silikon-germanium (Si-Ge) melalui beberapa metode seperti Molecular<br />Beam Epitaxy (MBE), Metallo- Organic Chemical Vapor Deposition (MOCVD).<br />Pada kedua metode ini, lapisan tipis ditumbuhkan secara epitaksi (lapisan<br />demi lapisan berskala atom pada sebuah substrat dengan konstanta kisi<br />yang bersesuaian).<br />Inovasi material elektronik berbasis heterostruktur terbukti memberi<br />dampak positif dalam sains dan teknologi dan merupakan kunci utama<br />dalam transistor frekuensi tinggi dan optoelektronika. Salah satu contoh<br />nyata adalah bipolar junction transistor tipe npn di mana gain arus<br />ditentukan oleh perbandingan antara elektron dan hole (lobang), dan<br />elektron melewati basis dari emiter ke kolektor tanpa rekombinasi. Pada<br />saat yang sama hole, yang disuntikkan pada emiter dari basis, membatasi<br />amplifikasi arus.<br />Penggabungan kompon semikonduktor sebagaimana digunakan pada<br />heterostruktur dengan teknologi mikroelektronik, optoelektronik dan<br />gelombang mikro dapat dijumpai pada penerima cahaya kecepatan tinggi<br />yang memadukan detektor foton heterojunction dengan komponen<br />elektronika kecepatan tinggi dalam satu chip.<br />Gambar 1. Beberapa Aplikasi dari Heterojunction Transistor dalam<br />Spektrum Gelombang Mikro hingga Spektrum Gelombang Milli.<br />Terobosan terbesar secara komersial adalah pembuatan mobile<br />phone dengan kisaran frekuensi melebihi 20 GHz (Sumber: The<br />History and Future of Semiconductor Hetrostructures from the<br />Point of View of a Russian Scientist11).<br />Temuan demi temuan telah dihasilkan melalui kegiatan riset dan para<br />fisikawan tetap merasa tertantang untuk mencari dan membuat inovasi<br />baru sesuai dengan kebutuhan teknologi. Laser semikonduktor pertama<br />berhasil dibuat pada 1962 berdasarkan pada prinsip laser/maser<br />heterojunction. Prinsip ini berawal dari penemuan elektronika kuantum yang<br />memiliki banyak aplikasi pada printer laser, light emitting dioda laser, CDplayer,<br />komunikasi serat optik kecepatan tinggi, detektor cahaya, sel surya dan bahkan sumber<br />daya pada satelit buatan. Tepatnya pada tahun 1962<br />T.H. Maiman berhasil membuat laser semikonduktor pertama (ruby laser)<br />walaupun dengan efisiensi yang tidak begitu tinggi. Namun begitu,<br />beberapa grup riset dan pihak industri elektronika di Amerika melihat<br />peluang besar atas penemuan laser semikonduktor. Akhirnya sebuah<br />inovasi baru kembali ditorehkan dengan pembuatan Vertical Cavity Surface<br />Emitting Laser (VCSEL) di mana cahaya laser dipancarkan dari permukaan<br />yang tegak lurus terhadap lapisan aktif.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3396045105276762426.post-38240985477175254412009-09-08T06:50:00.000-07:002009-09-08T06:52:00.442-07:00fisika oh fisika1.PENGANTAR<br />Ilmu fisika (physics), di samping ilmu kimia (chemistry) dan matematika<br />(mathematics), adalah salah satu ilmu tertua dalam sejarah peradaban<br />manusia setelah ilmu astronomi (perbintangan). Ilmu fisika mempelajari<br />tentang struktur dan perilaku dari fenomena/gejala yang ada di jagad raya<br />(universe) dalam lingkungan ruang dan waktu, yang terdiri dari unsur-unsur<br />elementer/partikel; mencari hubungan-hubungan sesama fenomena/gejala<br />alam; serta memanfaatkannya untuk menunjang aktivitas manusia. Dalam<br />mengungkap rahasia alam ini perlu dilakukan melalui serangkaian proses<br />seperti pengamatan (observation), pengukuran (measurement), dan<br />pengembangan teori-teori (theoretical development) secara ilmiah<br />(sistematis, logis, dan berkelanjutan).<br />Seiring dengan perkembangan peradaban manusia yang dimulai dari zaman<br />batu (Age Stone) hingga era teknologi informasi kini, peranan materi sangat<br />dominan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh kecil<br />dapat dilihat dari penggunaan berbagai jenis batuan, logam, kayu, dan lain<br />sebagainya pada zaman prasejarah hingga penggunaan berbagai jenis<br />rekayasa materi berskala nanometer dalam bidang teknologi informasi.<br />Berbagai produk teknologi berbasis material magnetik dan elektronik yang<br />biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti komputer, internet,<br />laser, GPS (Global Positioning System), jaringan serat optik pita lebar,<br />tomografi komputer dan lain sebagainya adalah merupakan produk<br />teknologi nyata dari kegiatan riset dasar fisika dalam kurun waktu 40-50<br />tahun terakhir. Laju lompatan yang spektakuler di bidang teknologi<br />informasi dan komunikasi modern saat ini tidak terlepas dari gencarnya<br />riset di bidang Fisika Material (Mikroelektronika) seperti penemuan metodemetode<br />baru dan pembuatan material semikonduktor dengan kemurnian<br />tinggi, berbagai jenis transistor dengan kinerja tinggi, integrasi komponen<br />menjadi chip tunggal, laser semikonduktor, media penyimpan data dengan<br />densitas tinggi, dan lain sebagainya. Dengan kata lain bahwa teknologi<br />menjadi tenaga penggerak (driving force) dalam perubahan perilaku<br />manusia dari masyarakat industri menjadi masyarakat berbasis<br />pengetahuan dan informasi (knowledge and information based society).<br />Tidak dipungkiri bahwa riset dasar fisika khususnya fisika material telah<br />banyak memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan teknologi suatu<br />negara yang pada gilirannya akan bermuara pada kemajuan di bidang<br />ekonomi sekaligus menjadi bangsa yang disegani di kancah internasional.<br />Dalam tulisan kali ini akan dipaparkan lebih jauh tentang urgensi dan<br />kontribusi riset dasar fisika dalam revolusi teknologi informasi dan komunikasi yang salah<br />satu contoh terkini adalah penemuan efek giant<br />magneto resistance (GMR) dalam proses pembacaan data dalam hard disk<br />(head read device). Pada bagian akhir pidato ini akan dipaparkan tentang<br />perhatian sejumlah negara maju terhadap riset dasar fisika, dan berbagai<br />kendala pada kegiatan riset dasar fisika yang dialami oleh negara<br />berkembang, seperti Indonesia.<br />2. PERANAN ILMU FISIKA<br />Sejak permulaan tahun 1960-an kebutuhan akan komponen elektronik<br />berkinerja tinggi yang berbasis material semikonduktor naik secara drastis.<br />Hal ini sesuai dengan prediksi Gordon Moore, seorang pencetus Silicon<br />Valley (Lembah Silikon), yang dikenal dengan hukum empiris Moore.<br />Hukum ini menyatakan bahwa kinerja sebuah IC dan komponen elektronik<br />lainnya mengalami peningkatan dua kali lipat setiap 18-24 bulan pada<br />harga chip yang sama. Setidaknya hingga 2002, lebih 40 tahun, prediksi<br />Moore sesuai dengan kenyataan, dan setelah ekstrapolasi hukum ini tidak<br />berlaku lagi. Kondisi ini tentunya menjadi pemicu bagi ilmuwan fisika untuk<br />mempelajari, mencari, dan membuat material elektronik bernilai ekonomis<br />tinggi. Material elektronik yang dimaksud harus memiliki syarat, misalnya<br />kemurnian yang tinggi dalam orde part per billion (ppb); jumlah cacat<br />struktur yang sangat rendah, dan memiliki struktur kristal yang sesuai<br />antara lapis tunggal pada komposit lapis banyak (multilayer) untuk<br />mengurangi strain. Penemuan efek transistor pada tahun 1947 oleh J.<br />Barden, W.H. Brattain, dan W.B. Shockley, ketiganya pemenang Hadiah<br />Nobel bidang Fisika tahun 1956, dianggap sebagai permulaan era<br />semikonduktor.<br />Dalam kurun beberapa tahun, transistor berbasis semikonduktor sudah<br />dapat dibuat untuk menggantikan komponen transistor berbasis tabung<br />vakum. Lompatan perkembangan teknologi semikonduktor selanjutnya<br />dibuat oleh G. Teal pada 1954 yang telah memperkenalkan silikon dan<br />silikon oksida sebagai material transistor, dan dalam fabrikasinya telah<br />dibuat semakin kecil dan memerlukan hanya sedikit daya (hal sama dibuat<br />pada semikonduktor berbasis germanium pada 1958). Dengan penemuan<br />rangkaian terpadu (integrated circuit, IC) telah memungkinkan penyatuan<br />elemen aktif (transistor, dll) dan elemen pasif (resistor, kapasitor, dll.)<br />dalam jumlah besar dalam satu chip sekaligus.<br />Gabungan beberapa komponen elektronika dengan IC merupakan cikal<br />bakal dari pembuatan prosessor pada chip tunggal (microprocessor). Piranti<br />baru ini memiliki sejumlah aplikasi yang menjanjikan khususnya dalam<br />pembuatan komputer pribadi (personal computer). Sejak penemuan<br />mikroprosessor pada 1970-an ini berarti revolusi industri di bidang<br />teknologi informasi sudah dimulai, yaitu penggabungan dua teknologi<br />utama yaitu komputer dan telekomunikasi. Peningkatkan kecepatan<br />transmisi dan pemrosesan informasi, tentunya, memerlukan sejumlah<br />komponen mikroelektronik berkinerja tinggi, hemat tempat dan hemat<br />daya. Berkat perkembangan yang pesat di bidang instrumentasi dan<br />litografi, berbagai variasi komponen mikroelektronik tersebut telah dibuat<br />semakin kecil dengan konsumsi daya yang rendah.<br />Dengan meningkatnya kemampuan dalam pembuatan dan pemrosesan<br />informasi maka dibutuhkan juga media penyimpan informasi (information<br />storage media ). Random Access Memory (RAM) dalam sebuah komputer<br />adalah contoh media penyimpan informasi yang menggunakan transistor di<br />mana posisi ”ON” dan ”OFF” dari transistor dinyatakan dengan bilangan<br />biner ”1” dan ”0”. Untuk penyimpanan informasi dalam jumlah besar<br />banyak digunakan cakram berputar (rotating disk) atau CD optik (compact<br />disk optic) untuk read- only- memories (ROM). Dewasa ini, prosessor dengan<br />jutaan transistor telah dibuat secara komersial dengan RAM mendekati<br />miliar bites per chip berbasis MOS-FET (Metal- Oxide- Semiconductor Field<br />Effect Transistor).<br />Penemuan yang tidak kalah pentingnya adalah terjadi pada semikonduktor<br />heterostruktur yang terdiri dari dua atau lebih lapisan tipis dengan sela pita<br />energi (energy band gap) yang berbeda. Semikonduktor heterostruktur ini<br />dibuat dari gabungan kompon GaAs (unsur golongan III-IV dan baris ke-3<br />dan-4 dalam Tabel Periodik) atau paduan semikonduktor silikon dan<br />germanium (Si-Ge) bergantung pada aplikasi yang diinginkan (misalnya,<br />komponen utama pada transistor frekuensi tinggi dan piranti<br />optoelektronik). Nilai sela pita energi dapat dibuat dengan mengganti<br />elemen semikonduktor (contohnya Ga dengan In atau Al, As dengan P, Sb<br />atau N) atau dengan memvariasikan komposisi paduan semikonduktor<br />silikon-germanium (Si-Ge) melalui beberapa metode seperti Molecular<br />Beam Epitaxy (MBE), Metallo- Organic Chemical Vapor Deposition (MOCVD).<br />Pada kedua metode ini, lapisan tipis ditumbuhkan secara epitaksi (lapisan<br />demi lapisan berskala atom pada sebuah substrat dengan konstanta kisi<br />yang bersesuaian).<br />Inovasi material elektronik berbasis heterostruktur terbukti memberi<br />dampak positif dalam sains dan teknologi dan merupakan kunci utama<br />dalam transistor frekuensi tinggi dan optoelektronika. Salah satu contoh<br />nyata adalah bipolar junction transistor tipe npn di mana gain arus<br />ditentukan oleh perbandingan antara elektron dan hole (lobang), dan<br />elektron melewati basis dari emiter ke kolektor tanpa rekombinasi. Pada<br />saat yang sama hole, yang disuntikkan pada emiter dari basis, membatasi<br />amplifikasi arus.<br />Penggabungan kompon semikonduktor sebagaimana digunakan pada<br />heterostruktur dengan teknologi mikroelektronik, optoelektronik dan<br />gelombang mikro dapat dijumpai pada penerima cahaya kecepatan tinggi<br />yang memadukan detektor foton heterojunction dengan komponen<br />elektronika kecepatan tinggi dalam satu chip.<br />Gambar 1. Beberapa Aplikasi dari Heterojunction Transistor dalam<br />Spektrum Gelombang Mikro hingga Spektrum Gelombang Milli.<br />Terobosan terbesar secara komersial adalah pembuatan mobile<br />phone dengan kisaran frekuensi melebihi 20 GHz (Sumber: The<br />History and Future of Semiconductor Hetrostructures from the<br />Point of View of a Russian Scientist11).<br />Temuan demi temuan telah dihasilkan melalui kegiatan riset dan para<br />fisikawan tetap merasa tertantang untuk mencari dan membuat inovasi<br />baru sesuai dengan kebutuhan teknologi. Laser semikonduktor pertama<br />berhasil dibuat pada 1962 berdasarkan pada prinsip laser/maser<br />heterojunction. Prinsip ini berawal dari penemuan elektronika kuantum yang<br />memiliki banyak aplikasi pada printer laser, light emitting dioda laser, CDplayer,<br />komunikasi serat optik kecepatan tinggi, detektor cahaya, sel surya dan bahkan sumber<br />daya pada satelit buatan. Tepatnya pada tahun 1962<br />T.H. Maiman berhasil membuat laser semikonduktor pertama (ruby laser)<br />walaupun dengan efisiensi yang tidak begitu tinggi. Namun begitu,<br />beberapa grup riset dan pihak industri elektronika di Amerika melihat<br />peluang besar atas penemuan laser semikonduktor. Akhirnya sebuah<br />inovasi baru kembali ditorehkan dengan pembuatan Vertical Cavity Surface<br />Emitting Laser (VCSEL) di mana cahaya laser dipancarkan dari permukaan<br />yang tegak lurus terhadap lapisan aktif.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3396045105276762426.post-54354492808382976542009-09-01T06:33:00.000-07:002009-09-01T06:36:28.607-07:00welcome scientist moeslemWelcome Scientist Muslim Di Departemen Fisika<br />Selamat kepada teman-teman yang telah mengalahkan pesaing-pesaing di saat ujian masuk UIN Bandung, baik melalui jalur PPA, USM UIN, ataupun SNMPTN. Selamat karena telah di pertemukan dengan teman-teman sesama jurusan Fisika. Dan tentunya selamat menjalankan tugas-tugas perkuliahan yang tentunya tidak ringan dan harus dihadapi dengan penuh perjuangan dan keuletan.<br />Kesempatan yang tidak dimiliki semua orang ini tentunya harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Luruskan dan mantapkan niat untuk benar-benar mencari ilmu di jurusan Fisika tercinta ini. Pesan kami jadilah “ayam kampung” yang selalu kreatif mencari makan sendiri dan bisa bertahan sendiri dalam hidupnya serta menghasilkan daging yang enak. Jangan jadi seperti “ayam negeri” yang akan mati jika tidak ada yang memberinya makan. Artinya jadilah mahasiswa yang kreatif , haus akan ilmu, dan mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya. Dan janganlah menjadi mahasiswa yang hanya mengandalakan ilmu yang disuapkan oleh para dosen. Jadilah mahasiswa yang selalu menggali ilmu di manapun, kapanpun tanpa dibatas ruangan kelas yang semakin hari akan terasa semakin sumpek. <br />Buka telinga lebar-lebar, buka mata dan hati serta mulut anda untuk selalu bertukar ilmu demi mengembangkan potensi diri. Mudah-mudahan kita selalu diberikan kegigihan, kesabaran dan kemudahan dalam menjalani Tholabul ilmi di UIN Bandung ini.<br />Good luck.!!!!!!!!!!!!!<br /><br />Created by :<br />HIMASAIPHY (Himpunan Mahasiswa Sains Fisika)<br />UIN BandungUnknownnoreply@blogger.com0